“Bye-Bye Crazy”   Leave a comment

Cerpen ini telah diikutkan dalam Lomba Cerpen Bikro HIMAPSI 10 Mei 2011.
By Jauza Imtinan

Ihsan, adalah mahasiswa Psikologi Semester akhir, Bersama Jono dan Budi mereka tinggal di satu atap kos baru, yang mereka beri nama “BBC” singkatan dari Bye Bye Crazy” (dalam bahasa Indonesia artinya selamat tinggal kegilaan). Karena nama kost ini sebelumnya adalah Crazy kost. Sesuai dengan namanya crazy: gila, kondisi kos ini ketika ditemukan oleh ketiga sahabat ini dalam kondisi yang sangat gila karena begitu kotor, bau, lembab, berantakan dan angker. “Maaf ya dik, kos ini belum kami bersihkan, karena memang kami pesimis gak akan ada yang mau kos disini” Kata Pak RT pemilik kos.
“Kenapa Pak?Jono penasaran. “Gini kos ini dulu dihuni oleh mahasiswa dari kampus kalian dan menamainya dengan “Crazy kost”, tiap malam kos ini ramai anak-anak mahasiswa laki-laki dan wanita bermain music keras sekali dan saya tidak tahu apa yang dilakukan selain itu. Perilaku mereka juga tidak sopan dan mengganggu warga kami, sehingga kami putuskan mengusir semua anak kos yang ada saat itu. Sudah 3 tahun kos ini kosong, belum ada yang bersedia kos disini”Kata Pak RT.
“Kos ini meski kotor tapi bangunannya masih bagus kok Pak, ruangannya luas dan letaknya strategis kami tertarik untuk kos disini insyAlloh jika Bapak mengijinkan, gimana Pak?Tanya Ihsan. “Apakah benar kalian mau kos disini? Tanya Pak RT. “Iya Pak (Jawab Ihsan, Jono dan Budi kompak sambil senyum). “Baiklah Nak, kalau kalian bersedia tinggal di kos ini, untuk biaya saya beri lebih murah dari harga kos lainnya dan besok biar pembantu saya yang bantu kalian bersih-bersih kos ini” Kata Pak RT. “Baik Pak, terima kasih banyak, mulai besok kami akan pindahkan barang-barang kami kesini”Kata Ihsan.
“Sebelumnya terima kasih ya Nak, saya lihat kalian anak baik-baik dan setelah ini silahkan mampir ke rumah saya ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada kalian”kata Pak RT. “O baik Pak , dengan senang hati” Ujar Jono. “Rumah saya di ujung jalan itu, saya pamit dulu semoga kalian betah di rumah ini, Assalamu’alaikum” Pak RT. “Wa’alaikumsalam warahmatullohi wabrakatuh(Jawab mereka)”.
Sejak saat itu mereka bertiga tinggal di kos itu , Ketiga sahabat mempunyai kepribadian yang tak sama Ihsan melankolis, Jono Sanguinis dan Budi Plegmatis. Namun dengan perbedaan yang mereka punyai kehidupan mereka akur-akur saja dan selalu kompak. Ada satu hoby yang sama diantara mereka bertiga yakni mereka hoby Silaturahim alias “dolan-dolan” ke rumah tetangga kos lainnya. “Maklumlah anak kos, silaturahim kan banyak rezki dan memperpanjang umur”tutur mereka. (alias cari makan gratis klo pas beruntung) . “Budi, Jono kalian catat nama-nama tetangga yang kita kunjungi ya, kata Rasul “Tetanggamu adalah yang berada 40 rumah di sekitar rumahmu”Kata Ihsan.
Mereka mengagendakan 1 hari satu rumah sepulang dari kampus. “ Budi Ayo cepetan, Aku sudah siap nich” ajak Jono. “Bentar tho Jon, aku belum rapi nich” Ujar Budi. Mereka bersiap-siap bersilaturahim ke rumah Pak RT dulu sebelum ke rumah tetangga yang lain. “ Budi, Jono jangan lupa kunci pintu kos dan berdoa sebelum kita berangkat yach,”Kata Ihsan”. (Budi yang keluar rumah paling akhir mengunci pintu kos) “Bismilahi tawakaltu’alallahi la haula walaa quwwata illa billah (Ihsan, Jono dan Budi berdoa sebelum berangkat). Mereka berjalan kaki menuju rumah Pak RT.
“Misi silaturahim hari ini Alhamdulillah berhasil ya San, Pak RT nya baik banget dan bonusnya perutku kenyang banget nich plus berkahnya masih dibawain oleh-oleh rambutan satu kresek lagi, Wahh silaturahim memang menambah rezki hehe “kata Jono.”Huh” Budi nyengir. “Kenapa Bud?(Ihsan menengarai). “Gak papa San, maaf ya San tadi aku tidak banyak omong karena tahu sendiri kan, kalau aku ini tidak bisa ngomong di lingkungan baru. “Hehe”Kata Budi.
“Iya aku paham kalian, oya kalian nanti pulang dulu aja ya, Aku mau ke Masjid Dulu, karena Tadi Pak RT pesen agar kita bisa bantu TPA disini”Kata Ihsan”. “Oh, iya..ya..aku juga mau bantu San, tapi tidak bisa hari ini aku atur dulu waktuku, besok aku berikan jadwal ngajarku padamu”kata Budi. “Aku juga San, bisanya jumat-Sabtu aja ya”Kata Jono. “Oke, nanti aku beritahukan ke takmir masjidnya untuk memberi jadwal mengajar TPA buat kita, Oke kita berpisah disini, hati-hati kalian klo pulang semoga tidak tersesat di jalan, Assalamu’alaikum…”kata Ihsan. “InsyAlloh masih inget jalannya San, Wa’alaikumsalam cepat pulang ya”Budi.
Ihsan jalan menuju masjid sendirian sedangkan Jono dan Budi pulang ke kos mereka. Sesampainya di masjid, Ihsan Sholat dua rakaat kemudian menuju serambi masjid sambil melihat di sekeliling masjid mencari sosok takmir masjid. “Assalamu’alaikum pemuda, yang shalih kenalkan, namaku Pak Mamad takmir masjid ini, siapakah namamu Nak?”Kata Pak Mamad. (Ihsan menatap lembut sosok Bapak yang sudah sangat tua itu). “‘alaikumsalam warahmatullahi wabrakatuh saya Ihsan Pak, anak kos baru di desa ini. Senang bertemu Bapak, kebetulan saya kesini diutus Pak RT mencari Bapak. Kata Pak RT masjid ini membutuhkan beberapa tenaga TPA ya Pak?”Tanya Ihsan.
“Iya benar nak, TPA ini sudah 2 tahun hanya ada satu pengajar yaitu Pak Sholeh, padahal anak kecil yang ikut TPA semakin hari semakin banyak. Jika hanya Pak Sholeh yang mengajar, kasihan ….. Terima kasih kalau Nak Ihsan bisa membantu” Kata Pak Mamad. “sama-sama Pak” Jawab Ihsan. “Baiklah besok saya kabari jadwalnya karena nanti amalm saya komunikasikan dulu ke Pak Sholeh”Pak Mamad. “Baik Pak, terima kasih, semoga kami bisa membantu, saya permisi dulu Pak mau pulang karena sudah malam. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…” Kata Ihsan. “Wa’alaikumsalam, subhanalloh pemuda ini , sudah tampan, pinter baik hati pula, semoga dimudahkan urusanmu Nak…hati hati dijalan ya Nak…”Kata Pak Mamad.
Dalam perjalanan pulang Ihsan melewati rumah yang Mewah dan Besar, “Bagus sekali rumah ini, sepertinya rumah terbagus di daerah ini” Kata Ihsan. Tak lama dia jalan menjauhi rumah itu, datanglah mobil dari arah berlawanan dia berjalan memasuki rumah besar itu. Tak sengaja dia melihat seorang wanita cantik dari dalam mobil. “Astaghfirullahal’adzim (segera Ihan memalingkan pandangannya). Seketika pada waktu itu Ihsan merasakan suasana hati yang tidak biasa. Selama perjalanan pulang menuju kos Ihsan masih terbayang gadis cantik di dalam mobil tadi. “Astaghfurllahal’adzim”Ihsan.
“Sarapan pagi ini enak sekali, tidak seperti masakan kemarin, makasih ya San”Ujar Jono. “ Eh enak aja! masakan kemarin kan aku yang masak, Kata Budi. “ Udah –udah segera makanannya dihabisin jangan disisakan, karena keberkahan makanan mungkin terletak di akhirnya? Oya Jono ingatlah kalo sedang makan jangan menngomentari makanan“Kata Ihsan. “Eh iya ya, tapi klo komentar di facebook boleh to San, oya Maaf ya Budi, bukan maksud mengejek masakanmu juga kok” Kata Jono.
“San, Gimana kata takmir kemarin, kita bisa mulai ngajar TPA kapan?Tanya Budi. “InsyAlloh besok kepastiannya, oya Budi jadwal kamu mana?Kata Ihsan. “Ini sudah ku buat jadwalnya, insyAlloh tiap Senin dan Rabu saja, ga papa kan San?”Jawab Budi. “ Tidak apa-apa, menolong agama Alloh itu semampu kita dan Alloh akan membalas bagi mukmin yang menolong agamaNya. Kondisi TPA nya sangat memprihatinkan hanya ada satu guru TPA, kasihan adik-adik TPA nya…oya kalau sudah selesai makan jangan lupa cuci piringnya langsung yach..”Kata Ihsan. “ OKe Bos”Kata Jono. “Ayo segera berangkat ntar kita telat”Ajak Budi. Mereka berangkat ke kampus bersama.
“Semakin bertambah semester bertambah tugasnya ya Jon”Budi. “Iya nich, tugasku kok numpuk terus yach”Jono.”Lha tidak segera kamu selesaikan satu per satu sich! punyaku Alhamdulillah meski banyak tugas tapi Alhamdulillah sudah selesai.”Budi. “Kalian pulang dulu ya, karena aku harus membantu Pak Adi hari ini” Kata Ihsan.
Ihsan punya kerjaan sampingan sebagai asisten dosen. Karena dia mahasiswa yang rajin dan pintar sehingga dia dipercaya oleh dosennya menjadi asisten dosen. Ihsan memang berkeinginan kuliah sambil kerja sehingga dapat meringankan beban orang tuanya, fee tiap bulan yang didapatkannya, sangat cukup membantu memenuhi kebutuhan sehari-harinya sebagai mahasiswa.
Sebagai asisten dosen dia harus pintar bagi-bagi waktu antara tugasnya dan tugas tambahan dari dosennya. Setiap akhir pekan, Ihsan bersama dosennya mengisi training ke sejumlah sekolah. Selain menjadi trainer, Ihsan juga membantu scoring tes karena dosennya mempunyai lembaga training dan jasa psikologi. Ihsan bersyukur sebagai asisten dosen selain mendapat income dia juga bisa belajar dan mendapat ilmu tambahan dari dosennya.
“San, hari kamis ke rumah saya ambil sarana pelatihan untuk hari Ahad ya!ini alamat rumah saya”Pak Adi. “Baik Pak” Ihsan. “Kamu memang mahasiswa teladan, saya senang punya mahasiswa yang rajin dan pintar, saya sedih kalau melihat ada mahasiswa yang nilai IPnya jelek atau tidak lulus. Tanggung jawab sebagai dosen itu berat San, Karena Dosen adalah orang berilmu dan ia harus mampu mentransformasi ilmunya pada mahasiswanya. Saya sering evaluasi diri sebagai dosen, Apakah cara saya mengajar sudah efektif atau belum, karena saya tidak ingin mahasiswa tidak lulus mata kuliah saya. Apakah kamu tertarik jadi dosen San?”Tanya Pak Adi. (Ihsan tersenyum)“Jika Alloh berkehendak, saya ingin jadi Dosen Pak”Ihsan. InsyAlloh San, pasti kamu bisa, ada kemauan pasti ada jalan”Pak Adi. “Amin insyAlloh Pak, mohon bimbingannya dan harapan setiap otang tua ingin anaknya berhasil”Ihsan.
Hari kamis kemudian…
“Alhamdulillah akhirnya tugas dari Pak Rahmat selesai juga, buat 10 resensi jurnal international bikin kepalaku pusing aja”Jono. “Selamat ya Jon tugasmu sudah kelar, teliti lagi Jon, biar tidak ada kesalahan”Budi. “Udah ah, capek…San mau kemana, kok rapi amat. “Hari ini, aku mau ke rumah Pak Adi ambil beberapa sarana pelatihan buat besok ahad”Ihsan. “Wah asyik tuh, pasti ada makan-makannya, ntar bawain pulang ya San…”Jono. “Hey, ngarep banget sich loe!Budi. “InsyAlloh kalau diberi kalau tidak insyAlloh akan aku belikan martabak telor kesukan kita nanti insyAlloh, aku berangkat dulu ya, jaga kos ya.. Assalamu’alaikum”Ihsan. “Walaikumsalam asyik, makasih San, kamu memang teman yang ganteng, baik hati dan tidak sombong di dunia ini”Jono. “Lebay, banget kamu Jon :P”Budi.
Ihsan berjalan kaki menuju rumah Pak Dosen, sengaja dia datang lebih awal karena tidak tahu alamat yang dimaksud. Alamat rumah Pak Adi ternyata satu daerah dengan kos Ihsan, dia langsung pergi ke rumah Pak RT terlebih dulu menanyakan alamat rumah dosennya itu agar lebih efektif. “Assalamu’alaikum permisi Pak, saya mampir kesini mau Tanya. Bapak tahu alamat ini” (menyodorkan alamat rumah Pak Adi) Ihsan. “Oh, Nak Ihsan. Iya saya tahu rumahnya di seberang, dari masjid masih lurus kiri jalan warna hijau. “Iya saya mengerti, terima kasih Pak, saya pamit Assalamu’alaikum. “’Walaikumsalam hati-hati di jalan Nak.”Pak RT.
Ihsan menyusuri jalan sesuai petunjuk arah yang diberikan Pak RT. Dia mengingat benar arah itu. Hampir sampai di rumah hijau dia teringat ”Sepertinya aku pernah melewati jalan ini, oh iya, ini kan jalan saat aku berpapasan dengan wanita cantik dalam mobil itu. Astaghfirullah…kenapa malah wanita cantik itu yang teringat ya? Jaga hati”Ihsan berkata pada dirinya.
Ihsan mendekati rumah besar nan mewah warna hijau itu. Dicarinya Bell ternyata dia menemukan monitor kecil pintu otomatis. “Pencet tombol apa ya?mungkin yang merah ini, Bismillah”Ihsan. Dari monitor itu muncul wajah cantik. “Siapa ya? Ada perlu apa? Tanya wanita cantik itu. Ihsan terkejut karena wanita itu sepertinya sama dengan wanita yang pernah berpapasan dengan dia. “Assalamu’alaikum, saya Ihsan mahasiswa psikologi, apakah ini benar rumah pak Adi?Tanya Ihsan. “Iya benar, masuklah”jawab wanita itu. Pintu terbuka otomatis dan Ihsan yang masih takjub segera melangkahkan kaki memasuki rumah itu.
“Silahkan duduk, Papa sedang di kamar, tunggulah sebentar ”Kata wanita cantik itu. “Iya terima kasih” Ihsan. Ihsan duduk dan sekilas memandang isi rumah yang luas dan berhias perabot rumah yang Indah nan mewah. Dia tidak menyangka ini rumah dosennya. “Papa, ada tamu” Kata wanita itu. “Iya sayang terima kasih, tolong kamu ambilkan air minum dulu ya.. Papa menyiapkan beberapa hal dulu. Pak Adi. “Iya Pa” Jawab wanita cantik itu.
“Maaf sudah lama menunggu ya San?”Pak Adi. “Tidak Pak, saya baru saja datang”Ihsan. (wanita itu keluar membawa segelas air dan menyodorkan air itu ke meja) “Silahkan diminum San, seadanya ya…terima kasih ya sayang. Oya Ihsan kenalkan ini anakku namanya Deasy Landiana Sari. Dia putri kesayanganku. Dea beri salam pada Ihsan dia mahasiswa Papa dikampus”Pak Adi. “Halo, salam kenal (mengulurkan tangan)”Deasy. (Ihsan menutup tangannya dan mendekatkan di dadanya “maaf nona saya tidak bersalaman dengan wanita non muhrim, salam kenal, senang berjumpa dengan Anda”Ihsan. (Deasy kaget dengan sikap ihsan) “oh…gitu..its oke(Dea cuek). “Tidak apa apa ya nak, Ihsan memang laki-laki yang baik dan taat beragama”Pak Adi. “Iya Pa, ga papa Dea ngerti, temen Deasy juga ada yang seperti Ihsan ini, masuk ke dalam dulu ya Pa”Deasy. Ihsan menunduk dan senyum tersipu malu.
“Iya sayang terima kasih, oya San ini berkas dan beberapa sarana pelatihan tolong kamu bawa. Karena hari Ahad besok saya tidak bisa berangkat mengisi pelatihan, jadi kamu yang menggantikanku”Pak Adi. “Iya Pak, tapi kalau boleh tahu kenapa Bapak tidak bisa?Ihsan. “Oya besok hari ahad saya kedatangan tamu calon besan untuk putri saya tadi. Pak Adi. Ihsan terkejut karena tidak mengira bahwa Deasy (putri kesayangan Pak Adi yang cantik itu akan segera menikah). “Oh begitu Pak, berarti nona Deasy besok ahad dilamar ya Pak? Ihsan. “Iya San, mohon doanya ya”Pak Adi. “Iya Pak selamat saya ikut berbahagia, oya apakah ada tugas lain yang harus saya kerjakan lagi Pak?Ihsan. “Tidak Ihsan, cukup ini dulu saja, terima kasih atas bantuannya” Pak Adi. Karena urusan sudah selesai Ihsan buru-buru segera pamit. “Kalau begitu saya pamit ya Pak” Ihsan. “Bentar San ada bingkisan untukmu”Pak Adi. “Terima kasih Pak, saya permisi dulu wassalamu’alaikum…”Ihsan
Ihsan pulang dengan membawa kegalauan hati yang dirasakan. “Kenapa hatiku rasanya seperti ini ya? Kenapa aku ini seperti cemburu pada Deasy, padahal aku kan baru sekali bertemu dengannya. Apakah ini namanya jatuh cinta? Ya Alloh tolong jaga hati ini ya Rabb jangan sampai nafsu menguasaiku. Mestinya aku bahagia non Deasy menikah karena dia juga bukan milikku. Aku harus melupakan ini dan Aku akan menyimpannya, biarlah Alloh yang tahu isi hatiku”Gumam dalam hati Ihsan.
Di sudut kamar nan elit, Deasy duduk dan menatap kaca didepannya sambil menyisir rambutnya. “Ihsan…”Deasy mengucap dengan lirih…”Dea sedang apa sayang? Papa mau bicara, bolehkah papa masuk?Pak Adi. “Silahkan masuk Pa, kamar tidak Dea kunci”Deasy. “Waduh anak papa yang cantik ini, hobinya di depan kaca melulu, oya sayang, besok hari Ahad kamu siap-siap yach keluarga Arga akan datang untuk melamarmu, kamu setuju kan?”Pak Adi.
“Papa beri waktu Dea berpikir biarkan Dea memilih sesuai hati Dea Pa”Kata Deasy. “ Iya Papa mengerti Dea akan memilih yang terbaik untuk Dea dan Dea tidak akan mengecewakan Papa dan Mama, baiklah Papa harap kamu sudah mempunyai jawaban untuk besok hari Ahad sayang…”Pak Adi. “InsyAlloh Pa”Deasy.
Hari pertunangan hanya tinggal dua hari lagi, Deasy merenung dan mencoba bertanya pada hatinya apakah dia benar-benar siap menikah dan memilih Arga sebagai pasangan hidupnya. Namun ada satu nama yang mengusik hati Deasy yaitu Ihsan. Dia mempunyai rasa pada Ihsan meski hanya baru sekali bertemu namun cintanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. “Kenapa aku memikirkan laki-laki yang bernama Ihsan itu yach? mahasiswa Papa, sepertinya aku telah jatuh cinta padanya” Deasy. Akhirnya Deasy pun melukiskan suasana hatinya itu pada secarik kertas dan Ia pun memutuskan untuk mengirim pesan pada Ihsan tentang perasaannya itu, Deasy menulis: ‘”Aku telah tahu betapa besar cintaku kepadamu, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku’. Jawablah segera isi hatiku ini. Deasy.
“Papa, apakah Papa akan bertemu Ihsan hari ini? Bolehkah Dea menitip surat ini untuk mahasiswa papa yang bernama Ihsan?”Deasy. “Iya sayang, untuk anak Papa pasti boleh (Pak Adi tersenyum melihat putrinya). “Terima kasih Papaku yang baik” Deasy. Ketika bertemu Ihsan Pak Adi segera memberikan surat titipan dari Deasy pada Ihsan. “Ihsan, tadi Deasy menitipkan surat ini pada ku untuk kamu, isinya saya juga tidak tahu, ini ambilah”Pak Adi. “Surat? Dari Deasy? Oh iya Pak terima kasih (Ihsan masih heran dan tidak mengerti kenapa Deasy mengirim surat padanya).
“Ihsan kamu baru pulang?oya di meja sudah ada makan siang kalau kamu lapar” Budi. “Iya Bud, terima kasih, aku masuk kamar dulu ya…”Ihsan. Setelah di kamar Ihsan segera mencari surat dari Deasy dan kemudian membacanya. Ihsan terkejut membaca isi surat dari Deasy. Kenapa Dia bisa punya perasaan yang sama dengannya. Ihsan merasa bingung dan dia segera ambil wudhu shalat istikharah. Ihsan minta bantuan petunjuk dari Alloh SWT untuk dapat menentukan jawaban yang terbaik untuk Deasy.
Setelah shalat istikharah dan hatinya sudah merasa tenang, Ihsan pun segera membuat surat balasan untuk Deasy yang isi suratnya: “Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, “sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar.” (Yunus:15). Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.’ Ihsan. Surat itu segera Ihsan kirim lewat pos meski dekat. Karena untuk menghindar berjumpa dengan gadis itu.
Ketika disampaikan pesan tadi kepada Deasy, “Walau demikian, rupanya Ihsan takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.”Deasy. Kemudian Deasy meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. “Papa, Deasy sudah punya pilihan, Deasy tidak bisa menerima lamaran Arga dan keluarganya, Deasy akan focus menjadi muslimah yang baik”Deasy. “Iya sayang Papa hormati keputusan kamu”Pak Adi.
Selama proses Deasy mendekatkan diri pada Alloh SWT, Deasy berusaha melupakan cintanya pada Ihsan, akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada Ihsan. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Hari Jumat itu Ihsan, Budi dan Jono ikut takziah atas meninggalnya putri Pak Adi. “Innalilahi wa Inna Ilaihi raji’un, Sungguh kasihan ya San, putri Pak Adi kan masih muda dan cantik tapi kenapa sudah di panggil duluan ya?Jono. “Huss Jono, Itu sudah takdir, justru orang yang meninggal duluan itu disayang sama Alloh SWT”Budi. “Eh kalian membicarakan apa sich, kalau takziyah jangan banyak bicara, kita harus menunjukkan empati kita dan mendoakan semoga non Deasy mendapatkan tempat terbaik di Alloh SWT diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya. Amin”Ihsan
Sebenarnya Ihsan sangat bersedih atas kematian Deasy dan tanpa sepengetahuan Pak Adi maupun teman-temannya, Ihsan seringkali berziarah ke kubur Deasy, Dia menangis dan mendo’akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburan Deasy. Dia bermimpi berjumpa dengan wanita yang ia cintai dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi Ihsan sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?” Dia menjawab, “Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan.”
Ihsan lanjut bertanya, “Jika demikian, kemanakah kau menuju?” Dia jawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.” Ihsan berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.” Dia jawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”
Ihsan bertanya, “Kapan aku bisa melihatmu?” Jawab si wanita: “Tak lama lagi kau akan datang melihat kami.” Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, Ihsan dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia. Mobil Ambulan membawa seonggok tubuh yang kaku menuju Kos BBC. Pak RT bersama seluruh warga berduyun-duyun menuju kos BBC melihat siapa yang ada dalam mobil ambulance itu. Jono segera menghubungi Keluarga Ihsan dari Jakarta. Budi menyiapkan segala kepengurusan jenazah. Hari itu Ihsan pergi meninggalkan kos BBC dan menuju RabbNya.
“Pak tolong urus jenazah anak saya dengan baik, biarlah anak saya disemayamkan di daerah itu, kami akan segera kesana” Kata Ibu Ihsan (Menangis). “Gimana kejadiannya bisa seperti ini Pak RT?” Bapak Ihsan berbicara lewat telpon. “Ihsan kecelakan Pak, dia tertabrak mobil sewaktu hendak menuju masjid sepulang dari kampus”Pak RT. Kos BBC ramai dan penuh oleh para pelayat yang ingin bertakziyah
“Innalillahi wa Inna ilaihi rajiun, tidak ada yang menyangka kalau Ihsan juga akan meninggalkan kita dengan secepat ini ya Bud?”Jono. “Iya, Ihsan anak yang baik dialah yang merubah sikap kita dan di kos inilah kita bertemu dan berpisah”Budi. “Kalian jangan bersedih karena Ihsan sudah bahagia di sisiNya, kalian teruskan kebiasan baik Ihsan dan jadilah mahasiswa baik seperti Ihsan”Pak Adi. “Hal ini mengingatkan ku pada putriku yang meninggal seminggu yang lalu, semoga mereka berdua bersama di surgaNya”Pak Adi. “Amin ya Rabbal’alamin” Jono dan Budi kompak. Kini sosok pemuda yang tampan, shaleh dan giat bekerja itu benar-benar meninggalkan dunia, sahabat dan kos BBC”Bye-bye Crazy”.

Posted Mei 16, 2011 by perhiasandunia in Tidak Dikategorikan

Tinggalkan komentar